Banyuasin, newshanter.com – Setelah dilantiknya ketua dan pengurus DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel. Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia (TMI) Sumsel beserta jajaran pengurus bersilaturahmi dengan Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Desa Rambutan Kecamatan Rambutan kabupaten Banyuasin, Rabu (9/10/2024).
Ketua Gapoktan Desa Rambutan Kecamatan Rambutan kabupaten Banyuasin Ali Sadikin mengatakan, pihaknya sampai hari ini Kelompok Tani dan ketua-ketua Kelompok Tani di Desa Rambutan bisa dikatakan mati suri antara ada dan tiada. Betapa tidak sejauh ini kelompok tani Desa Rambutan sangat tertinggal jauh dibandingkan dengan kelompok tani dari desa lain.
“Maka dalam kesempatan ini kami meminta waktu kepada DPW Tani Merdeka untuk diberikan pengarahan dan apa saja yang bisa kami lakukan untuk memajukan pertanian desa Rambutan khususnya kecamatan Rambutan kabupaten Banyuasin provinsi Sumsel,” ujarnya.
Dikatakannya, awalnya dari berdirinya Kelompok Tani dulu Pihaknya mendapatkan bantuan dimulai dari bantuan uang Rp. 500 ribu sampai dengan Rp. 5 juta. Tetapi setelah seiring berjalannya waktu kelompok tani di desanya tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali.
“Bahkan anehnya sekali dapat bantuan itu tidak tepat. Begitu saya di telepon pihak Dinas terkait, pak Ali apakah sudah diterima bantuan berupa hal-hal untuk membenahi peternakan, saya jawab Alhamdulillah sudah pak. Terus bagaimana perkembangan sapinya langsung terkejut sapi yang mana ya.. pak katanya kepada pihak penelepon,”
“Dalam kesempatan ini kedatangan jajaran pengurus DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel semata bisa membantu dan begitu juga sebaliknya apa yang bisa kami bantu pun akan kami bantu,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel Medi Ahmazon menjelaskan persyaratan untuk mendapatkan atau penyuluhan kelompok tani adalah terdaftarnya anggota kelompok tani secara cpcl atau simultan alias terdaftar di kementerian.
“Maka hal sewajarnya kemudian ketua Gapoktan, ketua kelompok tani memeriksa kepada pihak erdkk, kades dan PPL setempat apakah data kelompok tani tersebut sudah masuk di kementerian atau tidak. Makanya butuh kerjasama yang apik antara kelompok tani, Gapoktan, dan PPL dalam meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujarnya.
Dilain sisi ketua kelompok tani sudah terdaftar di kementerian maka yang harus diberikan adalah PPL dan yang terkait dalam pengajuan proposal atau permintaan bantuan.
” Sehingga tidak ada lagi kesan yang muncul kami sudah berulang kali membuat proposal sampai putus asa berharap bantuan tersebut tak kunjung datang bahkan ada bantuan yang datang tapi bukan pada tempatnya,” tutupnya.
Sejauh ini di desa Rambutan itu terdapat peternakan kerbau. Dimana para peternak tersebut sudah mampu menghasilkan atau memproduksi susu kerbau. Susu kerbau tersebut sudah banyak di beli orang secara tradisional.
“Harga susu dijual seharga Rp. 110 ribu perliter. Para pembeli langsung datang ke peternakan. Ini adalah potensi untuk Tani Merdeka Indonesia akan menyampaikan kepada BPTU HPT Sembawa untuk lebih ditingkatkan lagi dalam bentuk lebih modern,” katanya.
Mungkin kedepannya akan ada penyuluhan dengan menghadirkan dokter hewan yang akan mensterilkan susu tersebut, produksinya mungkin akan ditingkatkan lagi dalam bentuk kemasan yang menarik dan ekonomis. Disana nanti bisa mensejahterakan peternak kerbau.
“Dalam pertemuan tersebut mengambil kesimpulan bahwa pentingnya mendata ulang Kelompok Tani yang ada sampai mendeteksi apakah sudah daftar di kementerian atau tidak serta menata ulang seluruh Kelompok Tani dan Gapoktan di desa setempat,” jelasnya.
“Lalu mencari titik lokasi atau lahan yang berpotensi untuk digunakan sebagai PAT (Perluasan Areal Tanah) cetak sawah rakyat, memetakan kembali potensi petani, peternakan, perikanan, dan perkebunan agar kedepannya lebih produktif dan petani bisa sejahtera,” ungkap Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel sembari memberi semangat kepada para petani, Ketua Kelompok Tani, Ketua Gapoktan dan Perangkat Desa setempat.
Sebelum pertemuan berakhir dilakukan foto bersama sebagai simbol munculnya era baru dalam pertanian Indonesia dibawah dibawah dorong TMI menuju ketahanan pangan nasional sebagai bentuk menjalankan program presiden terpilih 2024-2029 bapak H. Prabowo Subianto.
Turut hadir dalam pertemuan ini selain Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Sumsel, OKK TM, Badan Persiapan TMI DPC kabupaten Banyuasin Ridwan, Kadus, Kepala BPD, para Ketua Kelompok Tani serta Ketua Gapoktan Ali Sadikin.





