Mendagri “Doa Politik Gerindra” bikin malu

Mendagri Tjajyo Kumolo/ Foto Net

Jakarta. Newshanter.com Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai, doa tersebut membuat malu lembaga negara yang dikutip dari Merdeka.”Maksudnya baik, kasih kesempatan pada anggota DPR, wakili fraksi. Tapi jangan disalahartikan. Yang malu bukannya yang baca doa, lembaga ini malu,” kata Tjahjo di Jakarta, Rabu (17/o8/201)

Seharusnya, lanjut Tjahjo, isi doa tentang kebaikan kepada bangsa dan negara, bukan harus ditambahi dengan kritikan kepada pemerintah.

“Sangat disayangkan kalau doa kepada Tuhan diputarbalikan. Soal yang bersangkutan menempatkan posisinya yang berseberangan dengan pemerintah, itu sah. Namun kalau diimplementasikan dalam doa. Biarkan Tuhan yang mendengarnya, prinsip saya yang salah akan jatuh sendiri,” ujarnya.

Agar hal ini tidak terulang, dia meminta di setiap acara lembaga negara, sebaiknya yang diberi wewenang untuk memanjatkan doa adalah Menteri Agama.

Sebelumnya, doa Syafi’i menjadi perbincangan publik lantaran dinilai menyindir kondisi pemerintah kini. Dalam doanya, Syafi’i bermunajat agar dijauhkan dari pemimpin pengkhianat.

“Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,” ujar Syafi’i.

Menurut dia, kini rakyat di mana-mana digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Rakyat kemudian kehilangan pekerjaan di negeri sendiri.

“Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di Sumatera Utara, 5.000 KK di Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah,” kata dia.

Syafi’i juga menyinggung kondisi hukum di Indonesia. Dia mengibaratkan hukum seperti mata pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

“Hukum kami seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbuh ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini,” sebut dia.

“Ya rahman, ya rahim tapi kami masih percaya kepada-Mu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah yang maha esa. Allah, kalau ada mereka (pemimpin) yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah,” tutupnya

Sementra itu  beredar kabar KH Khoirul Muna yang membacakan doa penutup di Sidang Tahunan MPR kabar yang beredar dimintai keterangan oleh aparat kepolisian.KH Khoirul Muna dinilai menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena doa penutupnya menagih janji para pemimpin.

“Bebaskan kami dari berita bohong, janji-janji palsu, dan harapan-harapan kosong, karena sesungguhnya tidaklah elok, mereka memanipulasi dan menipu rakyat yang menderita, sengsara dan hampir berputus asa.
“Sudah lama rakyat kami bersabar, meskipun mereka miskin harta, tapi kaya jiwa. Sehingga mampu memaafkan yang menyengsarakan mereka,” lanjut Khoirul lagi.

Namun ketika Khoirul sedang berdoa, para pejabat negara maupun anggota dewan justru terlihat tersenyum dan tertawa geli, termasuk Ketua MPR Zulkifli Hasan

 

 

 

(BB)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *