Payakumbuh.Newshanter, COm. Ribuan pedagang yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) Selasa (05/04/2016) demo ke gedung DPRD Payakumbuh, mereka menolak terhadap pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pengelolaan Pasar Tradisional. Demo berlangsung tertib.
Setelah berorasi dihalaman kantor DPRD Payakumbuh, para pedangang yang tergabung IP3 disambut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Payakumbuh Dt. Parmato Alam.
Dalam pertemuan tersebut , Ketua DPRD Kota Batiah ini menyampaikan ,bahwa Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pengelolaan Pasar Tradisional yang diajukan Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh kepada DPRD tidak akan merugikan masyarakat.”Masyarakat tidak dirugikan oleh Ranperda jika dijalankan sesuai dengan prosedur,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjawab sejumlah isu yang beredar di kalangan pedagang, diantaranya terkait status kepemilikan toko. Ia menegaskan, jika nanti pemilik toko meninggal dunia, maka status kepemilikan tidak akan diambil alih oleh Pemko Payakumbuh, melainkan diserahkan ke ahli waris yang berdangkutan.
Terkait terkait izin pendirian bangunan akan tetap diberikan meskipun sampai 10 bangunan. “Namun toko yang didirikan hanya boleh dipergunakan oleh yang bersangkutan, tidak boleh dikontrakkan agar tidak terjadi kericuhan lainnya,” jelas DT Parmato Alam.

Sementara itu akibat demo tersebut dari pantauan Newshunter,com, pasar Payakumbuh terlihat sepi Seluruh toko terlihat tutup. Bebrapa orang terlihat pembeli mondar mondir. Mereka tidak tahu bahwa hari ada demo pedagang. Salah seorang pengunjung pasar, Doma, kepada wartawan klipositif.com , mengatakan ia bersama keluarganya hendak berbelanja keperluan sekolah bagi anaknya yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD).
Pengunjung lainnya, Rini juga mengaku kecewa karena tidak bisa membeli keperluan toko kelontongnya.“Saya tidak tahu dan merasa kecewa, sudah berkeliling pasar ini dari pagi sekali, tapi toko tidak ada yang buka. Kota ini seperti mati. Jadi tidak tau harus menjual apa di rumah,” katanya.
Silahkan demo jangan bawa-bawa pedagang daging
Tapi di antara peserta aksi besar-besaran pedangang itu, tak sedikit juga pedagang yang memilih tetap berjualan, seperti pedagang daging dan ikan di kawasan Pasar Tradisional Ibuah, Kota Payakumbuh.
Wakil Ketua Keluarga Besar Los Daging Pasar Ibuah Payakumbuh, Hendri Aseng mengatakan, sikap yang diambil pedagang daging dan diikuti oleh pedagang di los ikan itu karena mereka menilai aksi demo ke gedung DPRD Payakumbuh hanya akan merugikan mereka.“Kami tidak punya kepentingan dengan kegiatan itu,” ujarnya.
Hendri menambahkan bahwa jumlah pedagang daging dan ikan di kawasan itu mencapai 400 orang. HEndri menilai, apa yang diperjuangkan IP3 tidak sejalan dengan mereka di pasar daging dan pasar ikan. Ia berharap, pihak yang melakukan demontsrasi di DPRD, tidak membawa nama seluruh pedagang di Pasar Payakumbuh.
“Silahkan bagi yang demo. Tapi jangan bawa-bawa pedagang daging maupun ikan,” katanya.(KPC/NHO)







