Banggai,- Desa Samalore, Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai ini merupakan daerah dimana banyak terdapat penghuni trans dari berbagai daerah. Wilayah yang dulu sepi , kini berangsur-angsur menjadi ramai, karena banyak yang dating ke wilayah tersebut untuk mengadu nasib.
Ada yang sebagai pegawai, pedagang dan bahkan ada juga yang sebagai petani. Oleh karena itu, hidup mereka tentu mengalami berbagai keadaan, ada yang kaya, biasa dan bahkan kurang mampu. Tentu saja hal ini menjadi PR bagi Pemerintah daerah untuk membenahi kota agar terentaskan dari kemiskinan.
Tak terkecuali dengan agama, tentu saja ada yang muslim serta non muslim. Namun mereka dapat saling membina hubungan yang baik antara agama yang satu dengan yang lain.
Hal ini diungkapkan oleh pemuka agama di Desa Samalore ini, Jumat (13/3/20). Ia mengatakan bahwa walaupun di desa ini ada yang agama Muslim dan Non Muslim. Bahkan mereka dapat hidup rukun.
“Alhamdulillah warga desa di sini sangat menjunjung nilai-nilai kekeluargaan dan persatuan walaupun mereka berbeda agama. Mereka selalu menjunjung tinggi adat ketimuran mereka dan sampai kapanpun akan tetap menjaganya,” katanya.
Dengan adanya kerukunan antar umat beragama ini, diharapkan mereka akan hidup rukun dan damai sehingga tidak terjadi perpecahan di antara mereka.(*)